MAKALAH
HAKEKAT PERKEMBANGAN
Disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu:
Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd.
Disusun oleh:
Galih Aditya Purbooyo 1401415323
Angga Ramadhani 1401415455
Oktavianti Indah Normareta 1401415461
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang HAKEKAT PERKEMBANGAN.
Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sri Ismi Rahayu,
M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang perkembangan
manusia.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tegal, 27 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
COVER..............................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
3
1.1...... Latar Belakang........................................................................................................
3
1.2...... Rumusan Masalah....................................................................................................
3
1.3...... Tujuan......................................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
4
2.1...... Pengertian Perkembangan.......................................................................................
4
2.2...... Prinsip-prinsip Perkembangan.................................................................................
5
2.3...... Karakteristik Perkembangan...................................................................................
7
2.4...... Tugas-tugas Perkembangan.....................................................................................
10
BAB
III... PENUTUP........................................................................................................ 13
3.1. .......... Kesimpulan........................................................................................................
13
3.2............ Saran..................................................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh setiap individu, perkembangan ini
adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan
seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta
sistematis di dalam diri manusia. Perkembangan terjadi
dalam berbagai ranah, seperti biologi (perubahan jasmani), sosial (perubahan
hubungan sosial), emosional (perubahan pengalaman dan pemahaman emosional), dan
kognitif (perubahan proses kognitif). Pada diri individu, perkembangan menjadi
hal penting untuk dibahas secara mendalam mengingat kepentingan dalam berbagai
bidang berkaitan dengan perkembangan itu sendiri. Perkembangan dalam segala
aspek kehidupan manusia, merupakan salah satu pendukung utama terciptanya
tatanan yang sistematik untuk mencapai tujuan masing-masing bidang.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan perkembangan?
- Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam perkembangan?
- Bagaimana karakteristik dari perkembangan?
- Apa saja tugas-tugas dalam perkembangan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui informasi tentang perkembangan
2.
Untuk mengetahui mengenai prinsip-prinsip dari
perkembangan
3.
Untuk mengetahui informasi mengenai
karakteristik-karakteristik dari perkembangan
4.
Untuk mengetahui tentang apa saja tugas-tugas dari
perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perkembangan
Para
pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa perkembangan terdiri atas dua
proses, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa
perkembangan terdiri atas integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni
perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan perilaku baru, kepada struktur pada
tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar untuk memperoleh objek yang
telah dipelajari untuk mengoordinasikan berbagai keterampilan seperti
mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan, mengoordinasikan posisi
tangan terhadap objek dan menggenggam objek. Diferensiasi mengacu pada gagasan
bahwa perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang ditunjukkan secara
berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Misalnya, ketika anak menggenggam
benda kecil akan berbeda caranya ketika harus menggenggam benda yang besar.
Maka dapat dilihat bahwa perkembangan merupakan proses kombinasi antara
integrasi dengan diferensiasi.
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan organisme berkesinambungan dan progresif,
dari lahir sampai mati. Hurlock (1978) menyatakan bahwa perkembangan dapat
didefinisikan sebagai kemajuan dari perubahan yang teratur dan koheren. Monk
et.al (1991) menyatakan bahwa perkembangan menunjukan suatu proses tertentu,
yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Warner (1969) (dalam Monks dkk. 1991) menegaskan bahwa perkembangan
menunjuk pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap.
Perkembangan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah
suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi terjadi berdasarkan
proses pertumbuhan, kematangan dan belajar.
Perkembangan
psikologi merupakan suatu proses yang dinamik yang di mana sifat individu dan
sifat lingkungan pada akhirnya menentukan tingkah laku apa yang akan diaktualisasikan
dan dimanifestasikan. Selain itu perkembangan juga merupakan pola pergerakan
atau perubahan yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan di
pengaruhi oleh hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi.
Perkembangan secara umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari pertumbuhan
hingga masa remaja, yang dimulai dari masa kelahiran, masa bayi, masa
kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah, masa kanak-kanak akhir, dan masa
remaja. Beberapa ahli perkembangan menggambarkan perkembangan sebagai proses
yang berkesinambungan (perubahan yang bertahap dan kumulatif), sementara yang
lain menggambarkan sebagai proses tidak berkesinambungan (serangkaian tahapan
tiba-tiba).
Istilah
perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van
Den Daele ”perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses
integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Pada
dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi
secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran
atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian.
2.2 Prinsip-prinsip
Perkembangan
Baltes
(1987) mengartikulasikan prinsip yang dapat digunakan untuk mengkaji
perkembangan manusia. Dinyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dikembangkan itu
membentuk keyakinan yang menspesifikasi pandangan perkembangan secara koheren.
Beberapa prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, prinsip ini
memiliki dua aspek, yaitu:
-
Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup
manusia, dan tidak ada asumsi yang menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan
mencapai puncak perkembangan kemudian menurun kembali pada waktu orang itu
dewasa atau berusia tua.
-
Perkembangan tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir,
dan perkembangan itu akan berlangsung selama sepanjang hayat.
2.
Perkembangan bersifat multidimensional dan multidireksional.
Multidimensional
mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan tidak dapat digambarkan melalui kriteria tunggal, seperti perilaku
yang bersifat meningkat ketika masih berusia anak-anak atau menurun ketika
seseorang itu telah dewasa atau sudah tua. Multidireksional mengacu pada hasil
perkembangan dicapai melalui berbagai cara, dan perkembangan itu terdiri atas
berbagai kemampuan yang dimiliki oleh individu., yang ditunjukkan melalui
berbagai perubahan.
3.
Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan.
Perkembangan itu
mencakup aspek-aspek pertumbuhan dan penurunan. Misalnya, sekolah mampu
meningkatkan pengetahuan anak dan mengembangkan kemampuan kognitifnya, namun
mereka juga kehilangan kreativitas karena harus mengikuti aturan yang
ditetapkan oleh sekolah.
4.
Perkembangan itu bersifat lentur.
Adanya variabilitas
diri seseorang sehingga memungkinkan adanya perkembangan atau perilaku
tertentu.
5.
Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik.
Bersifat kontekstual
karena seseorang yang berada di suatu lingkungan akan berbeda perkembangannya
pada seseorang yang berada di lingkungan lain. Bersifat historik karena periode
waktu tertentu di mana seseorang itu tumbuh akan mempengaruhi perkembangannya.
Ruffin
(2001) menyatakan bahwa walaupun terdapat perbedaan secara individual pada
kepribadian anak, prinsip-prinsip dan karakteristik perkembangan itu menunjukkan
pola-pola yang bersifat universal.
1.
Perkembangan tergantung pada kematangan dan belajar,
kematangan mengacu pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis. Kematangan
mengacu pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis. Demikian pula
anak harus memiliki kematangan tertentu sebelum melakukan kegiatan tertentu. Lingkungan
merupakan salah satu faktor untuk merangsang mengembangkan potensi secara
optimal.
2.
Perkembangan berproses dari sederhana (kongkrit) menuju
kepada yang lebih kompleks. Anak-anak menggunakan kecakapan kognitif dan
bahasanya untuk bernalar dan memecahkan masalah.
3.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan.
Dalam perkembangan, anak selalu menambahkan keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya dan kemudian keterampilan baru tersebut menjadi dasar untuk
memperoleh kecakapan yang lebih kompleks.
4.
Pertumbuhan dan perkembangan berproses dari kecakapan
umum ke kecakapan spesifik dalam perkembangan motorik. Contohnya dalam gerakan
motorik awalnya bersifat umum, tidak terarah dan reflektif kemudian dalam
perkembangannya bayi mampu menggenggam objek dengan kedua tangannya. Ini karena
pertumbuhan terjadi dari gerakan otot besar menuju gerakan otot kecil.
5.
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual.
Setiap anak berbeda sehingga tingkat pertumbuhannya juga berbeda. Walaupun
pola-pola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan biasanya sama pada semua
anak,tingkat pencapaian tahap perkembangannya akan berbeda.
2.3 Karakteristik
Perkembangan
1. Masa
Pranatal
Periode pranatal merupakan periode pertama dalam rentang
kehidupan manusia. Periode ini merupakan periode yang paling singkat dan
terpenting dari semua periode perkembangan, karena memberi dasar untuk
perkembangan selanjutnya. Perkembangan periode pranatal ditandai dengan
konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma), dan diakhiri dengan kelahiran, dengan
jangka waktu kurang lebih 270-280 hari atau sembilan bulan.
Meski relatif singkat, periode pranatal mempunyai ciri
penting, antara lain:
1.
Pembawaan
lahir.
Berfungsi
sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya.
2.
Pertumbuhan
dan perkembangan yang cepat.
Pada
waktu ini pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi
daripada waktu lainnya sepanjang hidup.
3.
Kondisi
dalam lingkungan lahir.
Kondisi
tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan sedangkan kondisi
yang buruk dapat menghambat perkembangan atau mengganggu pola perkembangan
berikutnya.
4.
Sikap
orang-orang yang berarti.
Sikap orang yang
berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk pada waktu
ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak
tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan.
2. Masa
Neonatal
Masa Neonatal
adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, di mana
keberadaan dianggap sebagai individu dan bukan lagi sebagai parasit seperti
saat di dalam tubuh ibu. Berikut ini adalah lima ciri yang paling penting dari
periode bayi neonatal.
1.
Periode
yang tersingkat dari semua periode perkembangan.
Periode
ini adalah saat di mana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan di luar rahim
ibu, di mana ia telah hidup selama kurang lebih Sembilan bulan. Penyesuaian ini
akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
2.
Masa
terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran
merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat
pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
3.
Masa
terhentinya perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode prenatal tiba-tiba terhenti
pada saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan, yang merupakan
ciri dari periode ini. Saat penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangannya.
4.
Masa
pendahuluan dari perkembangan Selanjutnya
Perkembangan
bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan
akan terjadi.
5.
Periode
yang berbahaya
Masa neonatal
merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik maupun psikologis.
3. Masa
Bayi
Bayi adalah masa
tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang
ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian
utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir
cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan
orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan
perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
4. Awal
Masa Kanak-kanak
Masa ini
berlangsung mulai dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Pada masa ini pun peranan
ibu kini beralih dari perpanjangan evolusi alamiah kekuatan budaya. Tugas ibu
kini adalah mendorong pola-pola kelakuan yang memungkinkan anak mengambil
tempat dalam masyarakat manusia. Masa ini pun kita akan melihat bagaimana bayi
yang sebelumnya sangat tergantung penuh pada sang ibu, kini mereka harus
berusaha bergerak untuk melepaskan kemandiriannya secara perlahan – lahan,
tetapi tidak dipungkiri seorang ibu akan selalu membantunya walaupun tidak
secara penuh. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25
cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6
tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.
5. Akhir
Masa Kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun
sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu
sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak
laki-laki, oleh orang tua disebut sebagai usia yang menyulitkan, tidak rapi,
atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia
penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada akhir masa
kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
6. Masa
Puber
Adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai
saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15
hingga 16 tahun. Masa puber memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap
“anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang
sebelumnya sudah berkembang. Fase puber dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.
Tahap
prapuber (bukan lagi seorang anak tapi belum remaja).
2.
Tahap
puber (kematangan seksual muncul).
3.
Tahap
pascapuber (muncul ciri2 seks sekunder).
7. Masa
Remaja
Adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
8. Masa
Dewasa Awal
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau
kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi
dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada
umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan
psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock (2002)
mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan
dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya.
Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda (youth) adalah periode
kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada
kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial.
9. Masa
Dewasa Paruh Baya
Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga
usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar
antara usia 40 - 60 tahun, di mana pada usia ini ditandai dengan berbagai
perubahan fisik maupun mental (Hurlock,1980:320).
2.3 Tugas-tugas
Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan
tertentu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan
menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan
tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan
perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas
berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan pada setiap individu menurut
Havighurst (Hurlock, 1980) adalah sebagai berikut:
1.
Masa
Bayi dan Awal Masa Kanak-kanak
a.
Belajar
memakan makanan padat
b.
Belajar
berjalan
c.
Belajar
berbicara
d.
Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e.
Mempelajari
perbedaan seks dan tata caranya
f.
Mempersiapkan
diri untuk membaca
g.
Belajar
membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani
2.
Akhir
Masa Kanak-kanak
a.
Belajar
keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
b.
Membangun
sikap yang sehat mengenai diri sendiri
c.
Belajar
menyesuaikan diri dengan teman sebaya
d.
Mulai
mengembangkan peran sosial pria dan wanita
e.
Mengembangkan
keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
f.
Mengembangkan
pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
g.
Mengembangkan
hati nurani, pengertian moral, tata krama dan tingkatan nilai
h.
Mengembangkan
sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga
i.
Mencapai
kebebasan pribadi
3.
Masa
Remaja
a.
Mencapai
hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
b.
Mencapai
peran sosial pria dan wanita
c.
Menerima
keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d.
Mengharapkan
dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
e.
Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
f.
Mempersiapkan
karier ekonomi
g.
Mempersiapkan
perkawinan dan keluarga
h.
Memperoleh
perangkat nilai dan sistem etika sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideologi
4.
Awal
Masa Dewasa
a.
Mulai
bekerja
b.
Memilih
pasangan
c.
Belajar
hidup dengan tunangan
d.
Mulai
membina keluarga
e.
Mengasuh
anak
f.
Mengelola
rumah tangga
g.
Mengambil
tanggung jawab sebagai warga negara
h.
Mencari
kelompok sosial yang menyenangkan
5.
Masa
Usia Paruh Baya
a.
Mencapai
tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
b.
Membantu
anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
bahagia
c.
Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang
d.
Menghubungkan
diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
e.
Menerima
dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik
f.
Mencapai
dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
g.
Menyesuaikan
diri dengan orang tua yang semakin tua
6.
Masa
Tua
a.
Menyesuaikan
diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
b.
Menyesuaikan
diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga
c.
Menyesuaikan
diri dengan kematian pasangan hidup
d.
Membentuk
hubungan orang-orang seusia
e.
Membentuk
pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
f.
Menyesuaikan
diri dengan peran sosial secara fleksibel
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan
merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang dialami individu dari
lahir sampai akhir hayatnya. Perkembangan di pengaruhi oleh hubungan antara
proses biologis, kognitif dan sosial-emosi. Perkembangan secara umum dibagi
menjadi periode yang dimulai dari permbuahan hingga masa remaja, perkelahiran,
masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah dan akhir, dan masa
remaja. Dalam menjalani
perkembangannya setiap individu dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan,
yaitu: (a) perkembangan berlangsung sepanjang hayat
(b) perkembangan
bersifat multidimensional atau multidireksional
(c) perubahan
mengacu pada perolehan dan kehilangan
(d) perkembangan
itu bersifat lentur (e) perkembangan berada
dalam latar tertentu dan historik
(f) perkembangan
itu berproses dari bagian kepala menuju kaki
(g) perkembangan
berproses dari tubuh bagian dalam menuju tubuh bagian luar (h) perkembangan
tergantung pada kematangan dan belajar (i) perkembangan berproses dari
sederhana (konkrit) menuju kepada yang lebih kompleks (j) pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan (k) pertumbuhan dan
perkembangan berproses dari kecakapan umum ke kecakapan spesifik (l) tingkat
pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual.
3.2 Saran
Sebagai
seseorang yang akan menjadi pendidik maupun orang tua nantinya, kita sebaiknya
harus lebih memahami hakekat perkembangan yang bertujuan agar kita dapat lebih memahami
perkembangan setiap anak yang masing-masing memiliki sifat, karakter, serta
perkembangan yang berbeda-beda pula, sehingga dibutuhkan penanganan khusus dan
berbeda-beda terhadap masing-masing anak.
DAFTAR PUSTAKA
Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina.
2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar