Jumat, 10 Juni 2016

MAKALAH KETERAMPILAN MENYIMAK (Bahasa Indonesia)



MAKALAH
KETERAMPILAN MENYIMAK
Makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keterampilan Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Drs. Suwandi, MPd.

Penyusun:
1.            Anisatul Mahmudah (1401415187)
2.            Abdul Aziz (1401415322)
3.            Alief Alfullayali (1401415310)


Fakultas Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal
Universitas Negeri Semarang
2016


PRAKATA

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah “KETERAMPILAN MENYIMAK” dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Indonesia
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Soewandi, MPd., selaku dosen mata kuliah Keterampilan Bahasa Indonesia yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan teman- teman yang banyak memberikan masukkan dan informasi, juga kepada semua pihak yang tidak dapat  disebutkan satu per satu.
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik dari makalah sekarang.Semoga makalah ini memberi manfaat bagi yang membacanya.

            Tegal, 9 Maret 2016
                                                                                                                                               
Penulis                    `          









DAFTAR ISI
Kata Pengantar           ……………………………………………………    i
Daftar Isi         ……………………………………………………………    ii
BAB I PENDAHULUAN     ……………………………………………    1
A.      LatarBelakang      ……………………………………………………    1
B.       Rumusan Masalah            ……………………………………………    2
C.       Tujuan      ……………………………………………………………    2
D.      Manfaat                ……………………………………………………    2
BAB II PEMBAHASAN      …………………………………………….   3
A.      Penertian Menyimak        …………………………………………….   3
B.       Tujuan Menyimak.           ……………………………..………………  4
C.       Jenis-jenis Menyimak       ……………………………………………    4
D.      Unsur-unsur Menyimak   …...……………………………………….    10
E.       Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak     ……………..  12
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpuulan        ……..………………………………………………  13
DAFTAR PUSTAKA            ….………………………………………….  14


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Istilah mendengarkan, mendengar, dan menyimak sering kita jumpai dalam dunia pengajaran bahasa, lebih-lebih dalam pengajaran keterampilan berbahasa. Satu hal yang sudah disepakati bersama ialah bahwa ketiga istilah itu berkaitan dengan dalam makna. Namun dalam mengartikan makna istilah tersebut satu persatu, mulai muncul perbedaan pendapat.  Ada yang menganggap mendengarkan sama dengan menyimak. Kedua duanya dapat dipertukarkan dengan makna yang sama. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa pengertian mendengarkan dan menyimak tidak sama. Artinya masing masing istilah itu berdiri sendiri dengan makna yang berbeda pula.
Peristiwa mendengar, biasanya, terjadi secara kbetulan, tiba-tiba, dan tidak diduga sbelumnya. Karena itu kegiatan mendengar tidak direncanakan. Apa yang didengar mungkin tidak dimngerti maknanya dan mungkin pula tidak menjadi perhatan sama sekali. Mendengarkan setingkat lebh tinggi tarafnya dari mendengar. Mendengarkan sudah mencakup mendengar. Di antara ketiga istilah, mendengar, mendengarkan, dan menyimak, taraf tertinggi diduduki istilah menyimak. Dalam peristiwa menyimak sudah ada faktor kesengajaan. Faktor pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Bahka lebih dari itu faktor perhatian, penilaian pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak. Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari perencanaan adalah ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan meyimak. Alasan inilah yang  kita sebut sebagai tujuan menyimak.





B.     Rumusa Masalah
1.      Apa pengertian menyimak?
2.      Apa tujuan menyimak?
3.      Apa saja jenis-jenis menyimak?
4.      Apa unsure yang harus aada pada kegiatan menyimak?
C.     Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini bertujuan sebagai:
1.      Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ketrampilan Bahasa Indonesia
2.      Mengetahui perbedaan antara mendengar, mendengarkan, dan menyimak
3.      Mengetahui tujuan dalam kegiatan menyimak
4.      Mengetahuinjenis-jenis menyimak
5.      Mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada menyimak
D.    Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari penyusunan makalah ini :
1.      Sebagai media untuk belajar, karena untuk mencari materinya bisa berasal dari sumber lain seperti buku ataupun browsing.
2.      Melatih kedisiplian karena harus selesai tepat waktu.
3.      Mengembangkan pikiran kita untuk tidak terpaku pada satu sumber referensi saja.












BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Menyimak
Menurut para ahli
Ø  Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
Ø  Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
Ø  Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)
Ø  Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”.(Sabarti –at all: 1992).
Jadi  menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengrkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam setiap fase menyimak diperlukan kemampuan tertentu yang dikenal dengan istilah kemampuan penunjang menyimak, antara lain:
1.      Kemampuan memusatkan perhatian
2.      Kemampuan Mengingat
3.      Kemampuan Menangkap bunyi
4.      Kemampuan Linguistic
5.      Kemampuan Non linguistic
6.      Kemampuan Menilai
7.      Kemampuan menanggapi
B.     Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Menyimak memperoleh fakta
2.      Untuk menganalisis fakta
3.      Untuk mengevaluasi fakta
4.      Untuk mendapatkan inspirasi
5.      Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
6.      Meningkatkan kemampuan berbicara

Menyimak sangat fungsional dalam kehidupan manusia. Karena itu tidaklah mengherankan apabila aktifitas menyimak selalu melebihi kegiatan berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak berperan sebagai:
1.      Landasan belajar berbahasa
2.      Penunjang keterampilan berbahasa lainnya
3.      Pelancar komunikasi lisan
4.      Penambah informasi.

C.     Jenis-jenis Menyimak
Apabila kita membaca dan memperhatikan berbagai buku literature mengenai menyimak, maka akan ditemui jenis dan nama menyimak. Misalnya menyimk terputus-putus, menyimak dangkal, menyimak sekelumit, menyimak sosial, menyimak krits, menyimak reponsif, dan sebagainya. Keanekaragaman nama menyimak disebabkan oleh pengklasifiksin menyimak dengan titik pandang yang berbeda.
Menurut pengamatan penulis, ada 7 titik pandang yang digunkan sebagai dasar pengklsifiksian menyimak, antara lain: sumber suara, taraf aktifitas penyimak, taraf hasil simakan, keterlibatan penyimak, dan kemampuan khusus, cara penyimakan dan bahan simakan, ujuan menyimak, tujuan spesifik. Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:
1.      Sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
Ini terjai di saat kita menyendiri, merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, berkata-kata dengan diri sendiri.
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
Menyimak yang seperti ini ang paling bnyak kita lakukan, misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.
2.      Cara penyimak bahan yang disimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
a.       Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas, umum, dalam garis-garis besar. Menyimak ekstensif meliputi:
1) Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan santun. dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
2) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orng lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
3) Menyimak estetik
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut. Demikian pula pembacaan cerita pendek. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang pengarang terkenal Gunawan Mohammad yang sering membacakan cerpen-cerpennya melalui radio. Banyak remaja mendengarkan pembacaan tersebut. Para remaja tampaknya dapat menikmati dan menghayati cerpen yang dibacakan tersebut.
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam bahasa daerah tersebut. Kemudian, dia mahir pula menggunakan bahasa daerah tersebut. Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak pasif. Namun, pada akhirnya, orang itu dapat menggunakan bahasa daerah dengan baik. Kegiatan menyimak pasif banyak dilakukan oleh masyarakat awam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan di sekolah tidak dikenal istilah menyimak pasif. Pada umumnya, menyimak pasif terjadi karena kebetulan dan ketidaksengajaan.

b.       Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.Ciri-ciri menyimak intensif adalah:
1)      Menyimak dengan memahami makna pembicaraan
2)      Memerluhan konsentrasi tinggi
Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa seperti pikiran, perasaan, ingatan, perhatian, dan sebagainya kepada salah satu objek. Agar penyimak dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan, dengan beberapa cara, antara lain menjaga agar pikiran tidak terpecah, perasaan tenang dan tidak bergejolak, perhatian. terpusat pada objek yang sedang disimak, penyimak harus mampu menghindari berbagai hal-hal yang dapat menggangu kegiatan menyimak, baik internal maupun ekstenal.
3)  Memahami bahasa formal
4)  Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan.
Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami. Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan secara lisan (berbicara) dan tulis (menulis, mengarang). Reproduksi dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi itu antara lain:
1.      Mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara
2.      Mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan menulis atau mengarang
3.      Mengetahui kemampuan daya serap seseorang
4.      Mengetahui tingkat pemahaman seseorang tentang bahan yang telah disimak.
Menyimak intensif meliputi:
1)      Menyimak kritis: Menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara, misalnya dalam diskusi,   perdebatan, dan lain-lain.
2)      Menyimak introgatif. Kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
3)      Menyimak eksploratif. Kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
4)      Menyimak kreatif. Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara menirukan lafal atau bunyi bahasa asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris, bahasa Belanda. bahasa Jerman. dan sebagainya, mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara. namun menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda, merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak, menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.
5)      Menyimak konsentratif. Kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk mengikuti petunjuk-petunjuk, mencari hubungan antarunsur dalam menyimak, mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen, mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak, mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak (Kamidjan,2001:23).
6)      Menyimak selektif. Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah:
(a)    Menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang diinginkan
(b)    Menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu
(c)    Menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.

            Tidyman & Butterfield mengklasifikaikan menyimak atas dasar tujuan menyimak. Hasil pengklasifikasian menghasilkan tujuh jenis menyimak yaitu:
1)      Menyimak sederhana: Terjadi dalam percakapan dengan teman atau bertelepon.
2)      Menyimak diskriminatif: Menyimak untuk membedakan suara dan perubahan suara.
3)      Menyimak santai: Menyimak untuk tujuan kesenangan.
4)      Menyimak informatif : menyimak untuk mencari informasi.
5)      Menyimak literatur : menyimak untuk mengorganisasikan ide.
6)      Menyimak kritis: menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara.


c.       Taraf aktivitas penyimak
  Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
  1) Kegiatan menyimak bertaraf rendah( silent listening )
Penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhtian,dan menunjang pembicaraan. Biasana aktifitas itu bersifat non verbal   seperti mengangguk angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhtian dan sebagainya.

2) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi( active listening ): Penyimak sudah dapat pengutarakan kembali isi bahan smakan.

D.    Unsur Unsur Menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak ialah  pembicara, penyimak, bahan simakan, dan bahasa lisan yang digunakan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing unsur itu.
1.         Pembicara: Yang dimaksudkan dengan pembicara ialah orang yang menyampaikan pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Dalam komunikasi lisan, pembicara ialah narasumber pembawa pesan, sedang lawan bicara ialah orang yang menerima pesan (penyimak).
2.         Penyimak. Penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif.
3.         Bahan Simakan. Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan bahan simakan ialah pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam komunikasi. Untuk menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang.Bahan simakan dengan cara berikut:
a.       Menyimak Tujuan Pembicara
Langkah pertama penyimak dalam melakukan kegiatan menyimak ialah mencari tujuan pembicara. Jika hal itu telah dicapai, ia akan lebih gampang untuk mendapatkan pesan pembicara. Jika hal itu tidak ditemukan, ia .akan mengalami kesulitan. Tujuan yang akan dicapai penyimak ialah untuk mendapatkan fakta, mendapatkan inspirasi, menganalisis gagasan pembicara, mengevaluasi, dan mencari hiburan.
b.      Menyimak Urutan Pembicaraan
Seorang penyimak harus berusaha mencari urutan pembicaraan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan penyimak mencari pesan pembicara. Walaupun pembicara berkata agak cepat, penyimak dapat mengikuti dengan hati-hati agar mendapatkan gambaran tentang urutan penyajian bahan. Urutan penyajian terdiri atasa tiga komponen, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Pada bagian pembukaan lingkup permasalahan yang akan dibahas. Bagian isi terdiri atas uraian panjang lebar permasalahan yang dikemukakan pada bagian pendahuluan. Pada bagian penutup berisi simpulan hasil pembahasan.
c.       Menyimak Topik Utama Pembicaraan
Topik utama ialah topik yang selalu dibicarakan, dibahas, dianalisis s pembicaraan berlangsung. Dengan mengetahui topik utama, penyimak memprediksi apa saja yang akan dibicarakan dalam komunikasi tersebut. penyimak satu profesi dengan pembicara, is tidak akan kesulitan untuk mener topik utama. Sebuah topik uta.-na memiliki ciri-ciri: menarik perhatian pen) bermanfaat bagi penyimak, dan akrab dengan penyimak.


d.      Menyimak Topik Bawahan
Setelah penyimak menemukan topik utama, langkah selanjutnya ialah mencari topik-topik bawahan. Umumnya pembicara akan membagi topik utama itu menjadi beberapa topik bawahan. Hal itu dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dicerna oleh penyimak. Penyimak dapat mengasosiasikan topik utama itu dengan sebuah pohon besar, topik bawahan ialah dahan dan ranting pohon tersebut. Dengan demikian penyimak yang telah mengetahui topik utama, dengan mudah akan mengetahui topik-topik bawahannya.
e.       Menyimak Akhir Pembicaraan
Akhir pembicaraan biasanya terdiri atas: simpulan, himbauan, dan saran-saran. Jika pembicara menyampaikan rangkuman, maka tugas penyimak ialah mencermati rangkuman yang telah disampaikan pembicara tersebut. Jika pem bicara menyampaikan simpulan, maka penyimak mcncocokkan catatannya dengan simpulan yang disampaikan pembicara. Dalam hal itu perlu dicermati juga tentang simpulan. yang tidak sama, yaitu simpulan yang dibuat pembicara dan penyimak. Jika pembicara hanya menyampaikan himbauan, penyimak harus memperhatikan himbuan itu secara cermat dan teliti.

E.     Faktor yang Mempenaruhi Keberhasilan Menyimak
Menurut pendapat Rost (1991:108) bahwa faktor-faktor yang penting dalam keterampilan menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang berhubungan dengan bahan simakan.
Pendapat lain menurut Tarigan (1994:62), komponen/faktor-fantor penting dalam menyimak adalah sebagai berikut:

1.      Membedakan antar bunyi fonemis.
2.      Mengingat kembali kata-kata.
3.      Mengidentifikasi tata bahasa dari sekelompok kata.
4.      Mengidentifikasi bagian-bagian pragmatik, eskpresi, dan seperangkat penggunaan yang berfungsi sebagai unit sementara mencari arti/makna.
5.      Menghubungkan tanda-tanda linguistik ke tanda-tanda para linguistik (intonasi) dan ke nonlinguistik (situasi yang sesuai dengan objek supaya terbangun makna, menggunakan pengetahuan awal (yang kita tahu tentang isi dan bentuk dan konteks yang telah siap dikatakan untuk memperkirakan dan kemudian menjelaskan makna.
6.      Mengulang kata-kata penting dan ide-ide penting.










BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Untuk mencapai hasil yang maksimal, diperlukan kemampuan penunjang menyimak. Adapun tujuan dari menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.











DAFTAR PUSTAKA
1.      Drs. Tarigan, Djago. Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan  Pendidikan Tinggi, 1991.


1 komentar:

  1. Is It Recommended To Play At Vegas Casino?
    For all the information about gambling online, check 슬롯머신 게임 our casino reviews & claim exclusive 바카라 커뮤니티 bonuses. How To Play At 부들 이 벗방 Vegas 포커 칩 Casino? How To Play At Vegas 에그 벳

    BalasHapus